Published: 02 Jul 2025
Maksimalkan Visi Indonesia 2045 dengan Ekonomi Hijau! Pahami konsep, tujuan, prinsip, serta peluang dan tantangan transformasi ekonomi rendah emisi ini demi masa depan Indonesia yang berkelanjutan.
Ekonomi hijau telah menjadi salah satu strategi utama Indonesia dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045, sebuah peta jalan ambisius untuk menjadi negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Program ini secara khusus bertujuan untuk mentransformasi sistem perekonomian Indonesia menjadi sistem yang lebih rendah emisi gas rumah kaca, sembari tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif.
Transformasi ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, yaitu inisiatif jangka panjang pemerintah untuk menempatkan Indonesia sebagai kekuatan global di tengah dunia yang semakin kompetitif dan dinamis.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah membangun empat pilar strategis dalam kerangka Visi 2045 sebagai acuan pembangunan nasional untuk menciptakan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, serta mampu bersaing di kancah internasional.
Namun, jalan menuju visi ini penuh tantangan. Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan seperti ketimpangan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan yang tidak berkelanjutan, serta kesenjangan infrastruktur.
Di saat yang sama, degradasi lingkungan menjadi isu mendesak, yang mendorong munculnya berbagai pendekatan untuk perlindungan lingkungan. Salah satunya adalah konsep ekonomi hijau, yang menawarkan solusi terpadu dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan ekologi.
Walaupun istilah ekonomi hijau sudah tidak asing bagi sebagian kalangan, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu ekonomi hijau dan mengapa konsep ini penting bagi masa depan Indonesia.
Pertumbuhan hijau (green growth) adalah pengembangan ekonomi yang tangguh tanpa mengabaikan tantangan lingkungan. Konsep ini menekankan pembangunan rendah karbon dan inklusi sosial sebagai dasar kemakmuran jangka panjang.
Ekonomi hijau dapat didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab dan emisi karbon yang rendah. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan keadilan sosial.
Menjalani gaya hidup hijau dan menerapkan keberlanjutan tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga dapat membuat bisnis menjadi lebih efisien, menguntungkan, dan tahan terhadap risiko. Selama beberapa dekade terakhir, praktik hijau telah berkembang menjadi gerakan global karena semakin banyak individu dan organisasi menyadari kebutuhan mendesak dan manfaat jangka panjangnya.
Konsep ekonomi hijau dan pertumbuhan hijau muncul dari tuntutan akan pendekatan pembangunan yang lebih terpadu dan menyeluruh, yang menggabungkan aspek sosial dan lingkungan ke dalam proses ekonomi. Perubahan paradigma ini sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi hijau mencakup penggunaan modal alam secara bertanggung jawab, pencegahan polusi, serta penciptaan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, sekaligus membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) secara global.
Dalam penerapannya, ekonomi hijau memiliki beberapa tujuan khusus sebagai panduan menuju sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif:
Ekonomi hijau didasarkan pada prinsip utama yaitu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Di luar prinsip dasar ini, ekonomi hijau juga dipandu oleh sejumlah prinsip penting:
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia dihadapkan pada tantangan besar seperti perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan ketimpangan ekonomi yang meningkat. Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, turut merasakan dampak dari tantangan tersebut.
Karena itu, pemerintah Indonesia mengarahkan pembangunan nasional menuju ekonomi hijau sebagai bagian dari strategi Visi Indonesia 2045 — peta jalan untuk menjadi negara berdaulat, berdaya saing, dan berkelanjutan menjelang usia ke-100 kemerdekaan.
Beberapa kebijakan utama yang telah dirumuskan antara lain:
Energi terbarukan menjadi sektor utama dalam ekonomi hijau. Kontribusinya dalam bauran energi nasional telah mencapai 14% pada 2023, dengan target 23% di 2025. Upaya yang dilakukan antara lain:
Ekonomi sirkular juga menjadi pilar penting dalam transformasi hijau, dengan fokus pada pengurangan limbah dan efisiensi sumber daya:
Meski penuh tantangan, transisi menuju ekonomi hijau memberikan kesempatan besar untuk mengubah arah pembangunan Indonesia ke arah yang lebih rendah karbon, inklusif, dan tangguh. Untuk mewujudkan hal ini, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting.
Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat sipil perlu membangun pemahaman bersama, mendorong inovasi, serta menciptakan solusi berkelanjutan – terutama dalam sektor transisi energi dan integrasi energi terbarukan.
Sebagai upaya memperkuat dialog strategis dan kolaborasi lintas sektor, seluruh pemangku kepentingan diundang untuk bergabung dalam konferensi nasional keberlanjutan:
Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) 2025
📌 Tema: “Advancing Indonesia’s Green Economy with Sustainability Innovations”
📅 Tanggal: 24 Juli 2025
📍 Tempat: The Sultan Hotel & Residence, Jakarta
Indonesia Corporate Sustainability Outlook 2025 terbuka untuk profesional lintas industri, investor, akademisi, dan publik yang ingin memperdalam wawasan tentang ESG dan pertumbuhan berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dan pembelian tiket dapat diperoleh melalui laman resmi: icso.olahkarsa.com dan admin official di +62 812 3599 2021.
Kontak Media
E-mail: icso@olahkarsa.com
Instagram: @icsobyolahkarsa
Phone: +62 812 3599 2021
Find quick and comprehensive answers to everything you need to know about ICSO 2025—from registration to event day details.
Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) is a high-level forum powered by Olahkarsa, and this year held in collaboration with S&P Global Sustainable1. It consist of various activities that engaged with government representatives, leaders, industry experts, and professionals to inspire sustainability growth in Indonesia and equip business to embed sustainability into their core strategies, addressing Environmental, Social, and Governance (ESG) factors holistically.
The Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) 2025 will be held on 24th July 2025 in Golden Ballroom, The Sultan Hotel & Convention Jakarta. Please check the event detail page for more information regarding venue and time.
You can register online through our official website by clicking the “Join ICSO 2025” button and filling out the registration form provided.
Registration is open to individuals or companies interested in sustainability topics. Participants must complete the form with accurate and complete information, and agree to the terms and conditions.
The committee will send a confirmation email within 7 working days of successful registration.
A confirmation email with your registration status and ticket code will be sent to you upon successful registration.
While registration is open to both individuals and groups, the Early Bird period is limited to individual registrations only. For more information, please contact the Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) 2025 Official Admin (0812-3599-2021).
Please recheck the email address you provided and check your spam/junk folder. If you still haven’t received a confirmation, contact us via: 📧 icso@olahkarsa.com or 📱 +62 812-3599-2021 (ICSO Official Admin)
All delegates will receive the following benefits : 1. Access to Forum & Exhibition 2. Official Certificate of Participation 3. Lunch & Coffee Break 4. Exclusive Conference Kit 5. Curated Networking Sessions 6. E-Material from the Sessions 7. E-Certificate
Absolutely! Networking sessions will be provided so you can connect with fellow delegates and build relationships with professionals from various industries.
Kindly bring your ID card or the delegates ID issued by the committee for event entry.